Sabtu, 17 April 2021

Manajemen Sekolah

Manajemen Sekolah

Pengertian Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah adalah suatu usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan belajar-mengajar yang optimal. Manajemen sekolah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik, guru-guru serta masyarakat setempat, untuk itu perlu dipahami fungsi-fungsi pokok manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan. Kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi harus memiliki sifat profesional. Pemahaman terhadap sifat profesional tersebut sangat penting agar peningkatan efisiensi, mutu dan pemerataan serta supervisi dan monitoring yang direncanakan disekolah betul-betul untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan kerangka kebijakan pemerintah dan tujuan sekolah. Manajemen sekolah sebagai proses pemberdayaan sekolah dalam rangka peningkatan mutu dan kemandirian sekolah. Dengan manajemen sekolah diharapkan kepala sekolah, guru dan personil lain disekolah serta masyarakat setempat dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan, perkembangan zaman, karakteristik lingkungan dan tuntutan global. Untuk keberhasilan tugas kepala sekolah sebagai pemimpin, administrator dan supervisor, haruslah mampu menerapkan sifat-sifat kepemimpinan terhadap stafnya, sebagaimana firman Allah SWT:

“Maka karena rahmat dari Allah engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka, sekiranya engkau berlaku keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Maka maafkanlah mereka dan mohon ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam sesuatu urusan. Maka apabila kamu telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal”. (QS. Ali Imran:159).

Efektivitas, efisiensi dan produktivitas manajemen sekolah harus sejak awal ditetapkan agar dapat diketahui dampaknya sejak dini terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, khususnya dalam merealisasikan berbagai program sekolah.  Efektivitas manajemen sekolah berarti bagaimana manajemen sekolah berhasil melaksanakan semua tugas pokok sekolah, menjalin partisipasi aktif masyarakat, mendapatkan serta memanfaatkan sumber daya, sumber dana dan sumber belajar untuk mewujudkan tujuan sekolah. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT bahwa orang yang berilmu dan tidak berilmu itu berbeda dalam pandangan Islam : (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya. Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S. Az-Zumar: 9)

Efektivitas dapat dijadikan barometer untuk mengukur keberhasilan pendidikan. Dalam upaya pengukuran ini terdapat dua istilah yang perlu diperhatikan, yaitu validasi dan evaluasi. Berkaitan dengan evaluasi, sebagai kata kedua yang penting dalam membicarakan efektivitas bahwa: evaluasi dapat digunakan  tiga tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan.

Tujuan Manajemen Sekolah

Tujuan manajemen sekolah menurut Departemen Pendidikan Nasional adalah :

Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.

Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolah.

Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.

Manajemen sekolah bertujuan untuk memberdayakan sekolah, terutama sumberdaya manusianya, seperti kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, orang tua siswa dan masyarakat sekitarnya. Pemberdayaan sumberdaya manusia ini melalui pemberian kewenangan, fleksibilitas, dan pemberian tanggung jawab untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh sekolah yang bersangkutan.

Fungsi Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah memberikan kebebasan dan kekuasaan yang besar pada sekolah, disertai seperangkat tanggung jawab. Dengan adanya otonomi yang memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi manajemen sekolah sesuai dengan kondisi setempat, sekolah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas. Manajemen sekolah menekankan keterlibatan maksimal berbagai pihak, seperti pada sekolah-sekolah swasta, sehingga menjamin partisipasi staf, orang tua, peserta didik, dan masyarakat yang lebih luas dalam perumusan-perumusan keputusan tentang pendidikan.


Prinsip-Prinsip Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah untuk mengelola sekolah didasarkan pada empat prinsip, yaitu prinsip ekuifinalitas, prinsip desentralisasi, prinsip sistem pengelolaan mandiri, dan prinsip inisiatif sumber daya manusia.

Prinsip Ekuifinalitas (Principle of Equifinality)

Prinsip ini didasarkan pada teori manajemen modern yang berasumsi bahwa terdapat beberapa cara yang berbeda-beda untuk mencapai suatu tujuan.

Prinsip Desentralisasi (Principle of Decentralization)

Desentralisasi adalah gejala yang penting dalam reformasi manajemen

sekolah modern. 

Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (Principle of Self-Managing System)

Prinsip ini terkait dengan prinsip sebelumnya, yaitu prinsip ekuifinalitas dan prinsip desentralisasi. 

Prinsip Inisiatif Manusia (Principle of Human Initiative)

Berdasarkan perspektif ini maka manajemen sekolah bertujuan untuk

membangun lingkungan yang sesuai untuk warga sekolah agar dapat bekerja dengan baik dan mengembangkan potensinya.


Menurut Husaini Usman, Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan manajemen sekolah antara lain sebagai berikut:

Komitmen, kepala sekolah dan warga sekolah harus mempunyai komitmen yang kuat dalam upaya menggerakkan semua warga sekolah untuk ber manajemen sekolah.

Kesiapan, semua warga sekolah harus siap fisik dan mental untuk ber manajemen sekolah.

Keterlibatan, pendidikan yang efektif melibatkan semua pihak dalam mendidik anak.

Kelembagaan, sekolah sebagai lembaga adalah unit terpenting bagi pendidikan yang efektif.

Keputusan, segala keputusan sekolah dibuat oleh pihak yang benar-benar mengerti tentang pendidikan.

Kesadaran, guru-guru harus memiliki kesadaran untuk membantu dalam pembuatan keputusan program pendidikan dan kurikulum.

Kemandirian, sekolah harus diberi otonomi sehingga memiliki kemandirian dalam membuat keputusan pengalokasian dana.

Ketahanan, perubahan akan bertahan lebih lama apabila melibatkan stakeholders sekolah.

Karakteristik Manajemen Sekolah

Karakteristik sekolah yang melaksanakan manajemen sekolah di antaranya :

1) Proses pembelajaran yang efektivitasnya tinggi

2) Kepemimpinan sekolah kuat

3) Lingkungan sekolah aman dan tertib

4) Pengelolaan tenaga kependidikan efektif

5) Memiliki budaya mutu

6) Memiliki tim kerja yang kompak, cerdas, dan dinamis

7) Memiliki kewenangan (kemandirian)

8) Partisipasi tinggi dari warga sekolah dan masyarakat

9) Memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen

10) Memiliki kemauan untuk berubah

11) Melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan

12) Sekolah responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan

13) Memiliki komunikasi yang baik

14) Memiliki akuntabilitas

15) Memiliki kemampuan menjaga keberlanjutan

Perencanaan Peningkatan Kinerja Sekolah 

Pelibatan Komunitas Sekolah Dalam Perencanaan

Perencanaan harus memenuhi pandangan global, bukan kesinambungan yang sempit, pandangan yang memusatkan pada sebagian kecil orang. Satu sistem pendekatan dapat berarti kemampuan menunjukkan arti identifikasi, dokumentasi, menyeleksi masalah, menentukan cara pemecahan dari pilihan-pilihan yang mungkin, dan

melakukan evaluasi. Dalam perencanaan harus jelas serial kegiatan, seperti identifikasi, pembatasan, seleksi, dan prioritas kebutuhan atau disebut dengan analisis kebutuhan.

Tahap Perencanaan Peningkatan Kinerja Sekolah

Perencanaan sekolah merupakan penggambaran masa depan dari sosok

institusi sekolah yang dikehendaki oleh warganya.

Langkah Kerja Peningkatan Mutu Sekolah

Me-review arah strategis kebijakan pendidikan dan agenda perbaikan pendidikan pada umumnya.

Menelaah dan meyempurnakan kembali statement tentang visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah.

Melakukan evaluasi diri (self-assessment) dan analisis SWOT untuk menentukan posisi sekolah.

Mengidentifikasi kebutuhan dan/atau peluang peningkatan.

Perumusan strategi dan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

Melakukan kegiatan monitor dan evaluasi untuk mengukur perkembangan secara periodik dari implementasi program.

Melakukan analisis data, mengumumkan, dan menyampaikan laporan kemajuan itu kepada masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Pengorganisasian dalam Kerangka Manajemen Sekolah

Makna Organisasi Sekolah Dalam Kerangka Fungsi Manajemen Sekolah

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin, organum, yang berarti alat, bagian, unsur, unit, anggota, atau badan. 

Tiga Pendekatan Organisasi

Organisasi sekolah dapat didekati dari tiga pendekatan. Pertama adalah

pendekatan struktural, Kedua adalah pendekatan fungsional, Ketiga adalah pendekatan struktural-fungsional.

Disekonomi, Feminisasi Organisasi, dan Budaya Sekolah 

Gejala atau kenyataan disekonomi ini disebabkan oleh:

1) Kebosanan,

2) Kelelahan,

3) Monotoni,

4) Stres,

5) Etos untuk meningkatkan produktivitas rendah,

6) Semangat untuk meningkatkan kualitas layanan buruk,

7) Tingkat pembolosan meningkat,

8) Ketidakpedulian tinggi,

9) Lupa diri,

10) Berulah buruk, serta,

11) Kemungkinan “loncat pagar”, dan lain-lain.

Karakteristik organisasi feminin di institusi persekolahan adalah sebagai berikut.

Anggota komunitas sekolah dihargai sebagai manusia individual

Komunitas sekolah tampil secara niroportunistis, hubungan yang bernilai, bukan sekedar hubungan instrumental.

Karier kepala sekolah dan guru didefinisikan sebagai bentuk layanan kepada orang lain. Kalau sejawat terpilih atau mengalami promosi, tidak lebih daripada sebuah konsekuensi logis karena prestasinya, bukan sekedar nasib baik.

Komitmen pada pertumbuhan intitusi dan komunitas.

Penciptaan komunitas sekolah yang peduli terhadap kepentingan pendidikan dan pembelajaran.

Berbagi kekuasaan sesuai dengan kewenangan, keahlian, dan keterampilan

Budaya organisasi mengandung makna sebuah sistem nilai yang secara taat asas dianut oleh komunitas sebuah organisasi tertentu yang membedakannya dengan organisasi-organisasi lain.

Reorientasi Kultur Manajemen Sekolah

Munculnya sebuah tatanan perilaku ideal dari komunitas sekolah merupakan interaksi sinergis dari perilaku yang ditampilkan oleh bagian-bagiannya. Ibaratnya, kekuatan sebuah tim kesebelasan sepak bola tidak identik dengan kumpulan kekuatan sebelas orang pemain yang di dalamnya saling menafikan, misalnya, sama-sama bersikeras ingin mencetak gol terbanyak.

Partisipasi dalam Penerapan Manajemen Sekolah

Partisipasi dan keterlibatan pihak-pihak yang berkepentingan memungkinkan lahirnya kebijakan dan keputusan yang baik. Karena itu perlu komunikasi intensif dan terbuka antara pihak-pihak berkepentingan seperti komite sekolah, Dinas Pendidikan setempat, orang tua peserta didik, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, tenaga kependidikan, karyawan sekolah, anak didik, dan pihak lain yang berkepentingan.

Tidak ada pihak berkepentingan (stakeholders) yang dianggap superior. Semua stakeholders walau mereka Dewan Pendidikan, guru baru, atau orang tua, membawa input (pengalaman) dan kebutuhan mereka ke meja diskusi untuk mencari jalan terbaik membantu memenuhi keperluan mereka sendiri. Penerapan Manajemen Sekolah di Indonesia sejalan dengan kebijakan desentralisasi manajemen pemerintahan. Kebijakan desentralisasi ini merupakan suatu gerakan manajerial umum, baik di bidang bisnis, pemerintahan, maupun

pengelolaan pendidikan. Menyertai kebijakan Manajemen Sekolah, pelatihan keterampilan administratif bagi pihak-pihak yang berkepentingan adalah penting dalam mengimplementasikan manajemen sekolah.


Sumber

http://repository.radenintan.ac.id/144/5/Bab_II.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar