Manajemen Kelas
Pengertian Manajemen Kelas
Manajemen kelas terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas. Manajemen berasal dari kata bahasa inggris yaitu management. Manajemen merupakan rangkaian usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan orang lain, sedangkan yang dimaksud dengan kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dalam kelas tersebut, guru berperan sebagi manajer utama dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, dan melaksanakan pengawasan atau supervisi kelas. Sedangkan kelas dalam perspektif pendidikan dapat dipahami sebagai sekelompok peserta didik yang berada pada waktu yang sama, serta bersumber dari guru yang sama. Manajemen kelas juga merupakan usaha sadar untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, serta melaksanakan pengawasan atau supervisi terhadap program dan kegiatan yang ada di kelas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara sistematis, efektif, dan efisien. Berbagai jenis kelas yang dapat diamati oleh guru adalah kelas yang gaduh namun negatif, kelas yang gaduh namun positif, kelas yang tenang dan disiplin, dan kelas yang alamiah.
Arikunto menjelaskan pengertian kelas sebagai sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Dan yang dimaksud dengan kelas, bukan hanya kelas yang merupakan ruangan yang dibatasi dinding tempat para siswa berkumpul bersama untuk mempelajari segala yang disajikan oleh pengajar, tetapi lebih dari itu kelas merupakan suatu unit kecil siswa yang berinteraksi dengan guru dalam proses pembelajaran dengan beragam keunikan yang dimiliki. Sedangkan kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik, dan pandangan dari segi siswa. Disamping itu, Hadari Nawawi juga memandang kelas dari dua sudut, yaitu:
Kelas dalam arti sempit : ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses pembelajaran. Kelas dalam pengertian tradisional ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.
Kelas dalam arti luas : suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, kelas dapat diartikan sebagai unit kerja terkecil di sekolah yang digunakan sebagai tempat untuk kegiatan pembelajaran. Pembagian kelas sebagai sebuah unit biasanya ditentukan oleh jenjang usia peserta didik.4
Fungsi-fungsi Manajemen dalam Kelas
1) Fungsi Perencanaan Kelas
Perencanakan adalah proses menentukan apa yang seharusnya dicapai dan bagaimana mencapainya sehingga harus membuat suatu target yang ingin dicapai atau diaraih di masa depan.
2) Fungsi Pengorganisasian Kelas
Dalam manajemen atau pengelolaan kelas, ada pengorganisasian yang meliputi: Organisasi intra dan ekstra kelas, organisasi kegiatan belajar-mengajar, organisasi personil siswa dan organisasi fasilitas fisik kelas.
3) Fungsi Kepemimpinan Kelas
Kepemimpinan efektif di ruang kelas merupakan bagian dari tanggung jawab guru di dalam kelas. Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang diinginkan pemimpin.
4) Fungsi Pengendalian Kelas
Pengendalian merupakan proses untuk memastikan bahwa aktivitas yang sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Proses pengendalian dapat melibatkan beberapa elemen, yaitu menetapkan standar penampilan kelas, menyediakan alat ukur standar penampilaan kelas, membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah ditetapkan di kelas, serta mengambil tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan tujuan kelas.
Tujuan manajemen kelas
Sebagai pengelolaan kelas guru atau wali kelas dituntuk mengelolan kelas sebagai lingkungan belajar siswa. Juga sebagai bagian dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan. Karena tugas guru yang utama adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi pembelajaran dengan baik dan sungguh-sungguh. Oleh sebab itu, guru dan wali kelas dituntut memiliki kemampuan yang inovatif dalam mengelola kelas.
Dengan pengelolaan kelas yang baik diharapkan dapat tercipta kondisi kelompok belajar yang proporsional terdiri dari lingkungan kelas yang baik yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta tersedia kesempatan yang memungkinkan untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan dengan guru, sehingga siswa mampu melakukan self activity dan self control secara bertahap, tetapi pasti menuju taraf yang lebih dewasa.
Secara umum yang menjadi tujuan pengelolaan kelas dalam pandangan sudirman adalah penyedian fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap apresias para siswa.
Secara khusus yang menjadi tujuan pengelolaan kelas dalam pandangan Usman adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa belajar dan bekerja, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Implementasi Manajemen Kelas
Peningkatan mutu pendidikan sekolah perlu di dukung dengan kemampuan mengelola dan manajemen kelas. Sekolah ataupun kelas harus ada perkembangan. Oleh karena itu, perlu adanya hubungan baik guru dengan murid agar tercipta suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Selain itu, kelas harus diatur agar menjadi lingkungan pendidikan yang dapat menumbuhkan kreativitas, kedisiplinan, dan semangat belajar siswa. Dengan alasan inilah perlu adanya implementasi manajemen kelas.
Untuk mengimplementasikan manajemen kelas secara efektif dan efisien, guru harus memiliki pengetahuan dan pandangan luas tentang mengelola kelas. Selain itu, guru di tuntut untuk melakukan fungsinya sebagai guru dalam meningkatkan proses pembelajaran, dengan manajemen kelas, membina, dan memberikan saran positif kepada siswa. Selain itu, guru juga harus melakukan tukar fikiran kepada siswanya. Seorang guru harus mengimplementasikan manajemen kelas dengan baik. Sebelum pembelajaran dimulai, guru harus mempersiapkan semua yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan proses pembelajaran adalah:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengawasan
4. Pendekatan Manajemen Kelas
Dalam rangka menciptakan suasana yang kondusif dalam proses pembelajaran, seorang guru harus memahami dan dapat memilih pendekatan yang tepat dalam mengelola kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Berkaitan dengan itu, ada beberapa pendekatan pengelolaan kelas, yaitu:
a. Pendekatan Perubahan Perilaku (Behavior Modification Approach)
Dalam pendekatan perilaku ini dapat dikemukakan bahwa mengabaikan perilaku siswa yang tidak diinginkan dan menunjukan persetujuan atas perilaku yang diinginkan adalah amat efektif dalam menumbuhkan perilaku yang baik bagi para siswa di kelas, sedangkan menunjukkan persetujuan atas perilaku siswa yang baik merupakan kunci pengelolaan kelas yang efektif.
b. Pendekatan Iklim Sosioemosional (Socio Emotional Climate Apparoach)
Menurut Rogers Wiliam Glasser Rogers bahwa pengajar perlu bersifat tulus terhadap siswanya, menerima dan menghargai siswa sebagai manusia, serta memahami siswa dari sudut siswa itu sendiri, sedangkan Glasser lebih menekankan pada pentingnya pengajar membina rasa tanggung jawab dan harga diri siswa. Adapun Rudolf Dreikurs menekankan pentingnya proses suasana dalam kelas yang demokratis.
c. Pendekatan Proses Kelompok (Group Processes Approach)
Menurut R.A. Schmuck dan P.A Schmuck bahwa terdapat enam unsure yang berkaitan dengan pengelolaan kelas. Unsur-unsur yang dimaksud adalah harapan, kepemimpinan, kemenarikan, norma, komunikasi, dan keeratan hubungan. Johnson dan Bany mengemukakan dua jenis pengelolaan kelas yang penting adalah kemudahan dan pemeliharaan. Dari pendekatan tersebut, perlu difahami dan dikuasai oleh guru dalam rangka mengadakan pengelolaan kelas secara baik. Pendekatan tersebut dalam realisasinya perlu digabungkan dalam pelaksanaannya dengan mempertimbangkan kondisi kelas, karakteristik siswa, materi pembelajaran yang akan diajarkan.
Pendekatan dalam Manajemen Kelas
Terdapat beberapa pendekatan dalam manajemen kelas yaitu:
Pendekatan Kekuasaan
Pendekatan kekuasaan dalam manajemen kelas dapat dipahami sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku peserta didik di dalam kelas. Peran guru disini adalah untuk menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
Pendekatan Ancaman
Pendekatan ancaman dalam manajemen kelas merupakan salah satu pendekatan untuk mengontrol perilaku peserta didik di dalam kelas. Pendekatan ancaman di dalam kelas dapat di implementasikan melalui papan larangan, sindiran saat belajar, dan paksaan kepada peserta didik yang membantah, silabus.web.id yang semuanya ditujukan agar peserta didik mengikuti apa yang diinstruksikan oleh guru. Namun, ancaman disini tidak sepatutnya dilakukan sesering mungkin dan hanya diterapkan manakala kondisi sudah benar-benar tidak dapat dikendalikan.
Pendekatan Kebebasan\
Pendekatan kebebasan dalam manajemen kelas dipahami sebagai suatu proses untuk membantu peserta didik agar merasa memiliki kebebasan untuk mengajarkan sesuatu sesuai dengan apa yang ia pahami dan ia inginkan, tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat.
Pendekatan Resep
Pendekatan resep sangat cocok dilakukan oleh guru sendiri. Dalam hal ini, kita perlu mencatat beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama mengajar dikelas. Oleh sebab itu cobalah ingat kembali apa yang tidak disukai pada saat mengajar, sehingga ketidaksukaan itu dapat menyebabkan situasi kelas yang tidak efektif.
Pendekatan Pengajaran
Pendekatan pengajaran dalam manajemen kelas didasarkan atas suatu anggapan bahwa pengajaran yang baik akan mampu mencegah munculnya masalah yang disebabkan oleh peserta didik di dalam kelas. Oleh karena itu, buatlah perencanaan pengajaran yang matang sebelum kita masuk kelas dan patuhilah tahapan-tahapan yang sudah kita buat sebelumnya.
Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Pendekatan perubahan tingkah laku dalam manajemen kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku peserta didik di dalam kelas.
Pendekatan Sosio-Emosional
Sebuah kelas dapat dikelola secara efisien selama guru mampu membina hubungan yang baik dengan siswa-siswanya. Pendekatan yang berdasarkan kepada terjalinnya hubungan yang baik antara guru dan siswa ini disebut dengan pendekatan sosio-emosional.
Pendekatan Kerja Kelompok
Pendekatan kerja kelompok dengan model ini membutuhkan kemampuan guru dalam menciptakan momentum yang mendorong kelompok-kelompok di dalaam kelas menjadi kelompok yang produktif.
Pendekatan Elektis atau Pluralistik
Pendekatan elektis dalam manajemen kelas menekankan pada potensi, kreatifitas, dan inisiatif dari wali atau guru kelas untuk memilih berbagai pendekatan yang tepat dalam berbagai situasi yang dihadapi.
Referensi
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6463/5/BAB%20II.pdf