Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Mayang Marlinda dari prodi
Pendidikan Agama Islam dan pada semester 5 kemarin saya memilih kelas E. Kali
ini saya akan menceritakan pengalaman tentang perkuliahan selama satu semester
yang kami lakukan secara online dan offline. Kebetulan perkuliahan semester 5 kemarin
masih dilaksanakan secara online dan ada juga beberapa yang offline, pada
semester 5 kemarin ada mata kuliah yang
terdiri dari Pengembangan Materi PAI Menengah, Peer Teaching/PPL 1, Psikologi
Agama, PPMDI, Statistik 2, Desain Pembelajaran PAI, Penelitian Tindakan Kelas,
Etika Profesi Guru, Metodologi Penelitian Kualitatif.
Yang
dimana setiap mata kuliah yang saya dapat di semester lalu memiliki pengalaman
tersendiri, contohnya pada mata kuliah Peer Teaching/PPL 1 yang dimana pada
mata kuliah dilakukan secara offline. Pada pertemuan pertama kami diberikan
tugas oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut untuk membuat RPP dari silabus
yang telah kami dapatkan dari sekolah seperti MI, MTS, MA dan setelah membuat
RPP kami diminta untuk praktek mengajar dikelas secara bergiliran. Kebetulan
pada saat itu saya mendapatkan kelompok 6 yang terdiri dari beberapa mahasiswa
dan mahasiswi dari beberapa daerah untung saja mata kuliah ini dilakukan secara
offline jadi kami bisa bersama-sama mencari silabus. Setelah mendapatkan
silabus kami lalu membuat RPP dan karya ilmiah sesuai tema yang kami dapatkan.
2 minggu berlalu setelah kami membuat RPP giliran kelompok kami yang praktek
mengajar dikelas. Adapun anggota dari kelompok 4 mata kuliah Magang 1 yaitu
terdiri dari:
Mayang
Marlinda dengan NIM 11901350 dengan materi yang dibahas yaitu Akidah Akhlak. Maryani
dengan NIM 11901093 dengan materi yang dibahas yaitu SKI. Muhammad Izma Wahyuda
dengan NIM 11901061 dengan materi yang dibahas yaitu Qur’an Hadist. Uray
Darmawan dengan NIM 11901931 dengan materi yang dibahas yaitu Fiqh.
Nah,
pada kegiatan Peer Teaching/PPL 1 merupakan program kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik
atau tenaga kependidikan. Mata kuliah
pengajaran mikro adalah mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa yang hendak
melaksanakan KKN-PPL dengan nilai minimal B. Pengajaran mikro merupakan
simulasi dari suatu kelas sehingga dapat memberikan gambaran tentang
suasana/kondisi kelas yang nyata pada mahasiswa namun skalanya diperkecil dalam
praktiknya yaitu mengajar sesama teman satu kelompok. Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa dibimbing tentang bagaimana
mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar. Sebagai mahasiswa
yang akan melaksanakan PPL hendaknya mahasiswa praktikan menguasai pelaksanaan
pada mata kuliah ini yang berupa keterampilan-keterampilan yang berhubungan
dengan persiapan menjadi seorang calon pendidik, baik mengenai membuka kelas,
cara berkomunikasi dalam kelas, menguasai kelas dan cara menutup kelas. Dalam
pembelajaran mikro mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 orang mahasiswa dengan seorang dosen pembimbing. Mahasiswa
diberi waktu selama 10 menit sampai 15 menit dalam sekali tampil baik mata
pelajaran teori maupun mata pelajaran praktik, kemudian setelah itu diadakan
evaluasi dari dosen pembimbing dan mahasiswa yang lain. Hal ini bertujuan agar
dapat diketahui kekurangan-kekurangan dalam mengajar agar dapat meningkatkan
kualitas praktik mengajar yang baik pada kesempatan berikutnya. Dari pembekalan ini mahasiswa
mendapatkan
gambaran tentang apa yang akan dilakukan di sekolah sehingga pengalaman yang
didapat di sekolahan sangat bermanfaat bagi mahasiswa di kemudian hari. Kegiatan
PPL tersebut saya yang berada di daerah Pontianak kebetulan memiliki teman
sekelompok yang sama di satu daerah yaitu Maryani, Muhammad Izma Wahyuda, dan
Uray Darmawan. Kami ber-4 memutuskan mengambil sekolah yang berada di tengah-tengah
agar kami ber-4 mudah untuk datang ketempat tersebut. Jatuhlah pilihan kami di
MA Mujahidin, yang keberadaannya tidak jauh dari kampus sehingga memudahkan
kami ber-4. Kegiatan Peer Teaching/PPL 1 tersebut kami laksanakan kurang lebih
2 minggu lamanya, dengan hari pertama kami meminta izin untuk meminta silabus di sekolah tersebut. Kedatangan kami pada saat
itu disambut dengan sangat baik. Pada saat itu kedatangan kami bertujuan untuk
meminta izin terlebih dahulu dengan kepala sekolahnya. Persiapan pembelajaran lain yang perlu dipersiapkan sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai adalah rencana pembelajaran yang berisi
materi, metode, media dan teknik pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses belajar
mengajar. Pembuatan rencana pembelajaran dapat membantu guru untuk dapat
melakukan proses pembelajaran dengan efektif dan efisien. Dalam Praktik
mengajar terbimbing, praktikan didampingi oleh guru pembimbing hanya pada awal
pertemuan dengan siswa. Praktikan memberikan materi di depan kelas, sedangkan
guru pembimbing membantu apabila ada siswa yang mengalami kesulitan. Dengan
begitu guru dapat mengetahui kekurangan-kekurangan tentang cara mengajar
langsung dari siswa yang diampu, sehingga praktikan dapat masukan–masukan untuk
dapat lebih baik lagi. Di sini guru
pembimbing sekaligus memberikan pengarahan-pengarahan tentang hal-hal mengajar
atau cara-cara untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi. Karena mahasiswa
praktikan bisa dikatakan pemula maka keberadaan guru pembimbing sangatlah
penting untuk memperjelas langkah mahasiswa praktikan dalam melakukan praktik
mengajar sehingga juga akan terus meningkatkan kemampuannya dalam mensiasati pembelajaran.
Menguasai kondisi kelas dengan melakukan pendekatan sangat perlu
untuk mengkondisikan suasana kelas. Praktikan sendiri dalam melaksanakan
praktik mengajar terkadang memunculkan hal yang dianggap lucu untuk menanggapi
perilaku siswa di kelas sekedar untuk menarik perhatian siswa. Mahasiswa
praktikan dituntut tidak hanya mampu mengajar tetapi juga mendidik sekaligus
belajar pula pada lingkungan sekolah dan interaksinya dengan siswa yang artinya
bahwa pendidik bukanlah satu-satunya sumber belajar tetapi hanya sebagai
fasilitator pembelajaran bagi siswa Beliau menerima kami untuk melakukan observasi
disana namun dengan adanya suatu hubungan timbal balik yaitu ketika kami
meminta informasi dan yang lainnya akan diberikan dengan mudah dan cepat,
tetapi kami juga diminta untuk membantu jika ada kegiatan belajar mengajar
disana. Kamipun menerima syarat yang diberikan oleh kepala sekolah tersebut,
karena jika kami pikirkan hal tersebut juga baik untuk kami selain menambah
pengalaman kami juga bisa tahu bagaimana cara mengajar di saat pandemi. Hanya
saja karena pada saat itu kami masih dalam masa perkuliahan jadi kami harus
pandai-pandai mengatur waktu untuk ke sekolah dan waktu untuk kuliah, karena di
sekolah tersebut sinyal agak susah makanya kami pergi ke sekolah tersebut
ketika tidak ada mata kuliah pagi. Kami ke sekolah tersebut dalam satu minggu
yaitu 3 kali, yakni pada hari senin, rabu, dan kamis begitulah setiap minggunya
meskipun tidak ada kegiatan belajar mengajar kami tetap pergi ke sekolah
tersebut, setidaknya untuk becengkrama dengan guru-guru yang ada di sana. Ada
beberapa kali kami diminta untuk mengawasi anak kelas 6 ujian, nah mereka
melaksanakan ujian di sekolah namun, pada saat mereka ujian mereka menggunakan
baju bebas rapi, hal tersebut merupakan syarat jika ingin melaksanakan ujian
secara tatap muka. Bukan hanya menggunakan baju bebas rapi saja mereka harus
menggunakan masker serta menjaga jarak, terkadang di sela-sela siswa dan siswi
melaksanakan ujian mereka, ada beberapa pengawas dari kabupaten untuk melihat
kegiatan ujian dari siswa dan siswi.
Selain
melaksanakan observasi pada mata kuliah PPL 1 ini kami juga di perintahkan
untuk setiap minggunya menulis sebanyak 1.500 kata dengan materi yang telah
disiapkan oleh dosen pengampu, hasil dari tulisan kami tersebut di upload ke
blog masing-masing lalu setiap minggu sore kami diminta untuk mengumpulkan
daftar link dari tulisan yang telah selesai sebagai absen setiap minggunya.
Saya selalu mengerjakan tugas sebelum hari pengumpulannya, agar tidak kelabakan
pas hari pengumpulannya. Disela-sela aktivitas kuliah, magang di sekolah saya selalu
menyempatkan diri untuk menyiapkan semua tugas yang diberikan oleh dosen.
Lanjut
lagi ke kegiatan magang di sekolah, kami agak susah mendapatkan informasi
tentang aspek penelitian yang diberikan yaitu tentang aspek aktivitas dari
peserta didik, hal tersebut agak terkendala karena proses belajar mengajar yang
dilakukan yaitu hanya dengan luring, yang mana peserta didik hanya datang ke
sekolah hanya untuk mengambil tugas lalu langsung pulang ke rumah masing-masing
tidak ada kegiatan belajar mengajar seperti biasanya dikarenakan kondisi
pandemi yang melanda. Kami datang selain becengkrama dengan guru disana, kami
juga melihat dari kelas ke kelas untuk melihat apa saja yang dilakukan oleh
guru kepada peserta didiknya, bagaimana cara guru menyampaikan pembelajaran
selama masa pandemi tersebut. Selama hampir kurang lebih satu bulan kegiatan
magang tersebut kami selesaikan, dengan mengucapkan terima kasih dan berpamitan
kepada guru-guru dan kepala sekolah. Namun, tidak selesai di situ saja kami
harus menyatukan laporan yang ada bukan hanya dari satu sekolah saja namun ada
5 sekolah yang hasilnya harus kami satu padukan menjadi laporan yang kami
usahakan menyusunna dengan baik dan benar. Dari kata pengantar, daftar isi,
hingga dari Bab 1 sampai dengan Bab terakhir harus kami susun sesuai dengan
aturan yang diinginkan oleh dosen pengampu yang dimana setiap sekolah yang
menjadi objek observasi dari kelompok kami, kami mencantumkan beberapa foto
sebagai dokumentasi dari kegiatan kami di sekolah bukan hanya sekedar foto saja
dari kelompok kami juga ada mencantumkan RPP, jadilah sebuah laporan yang
berisikan 35 halaman dari kelompok 4 sebagai hasil dari observasi selama kurang
lebih satu bulan tersebut. Dan proses terakhir yaitu setiap kelompok
mempersentasikan hasil dari laporan tersebut dengan menggunakan media WA grup,
dengan setiap orang menyampaikan hasil dari kegiatan observasinya menggunakan
Voice Note, dan untuk teman-teman yang ada di grup tersebut diperbolehkan utuk
bertanya bagi yang ingin bertanya jika ada yang kurang jelas.
Beralih
mata kuliah pada mata kuliah Pengembangan Materi PAI Menengah yang pada saat itu kami setiap minggunya
diminta untuk membuat Power Point dari Power Point tersebut telah dibagi setiap
kelompok untuk membahas materi-materi dari pelajaran peserta didik di bangku
Sekolah Menengah Pertama (SMP), ada yang mendapat Bab di semester ganjil, ada
juga yang mendapat Bab di semester genap. Setiap minggunnya kelompok yang maju
akan melakukan persentasi dengan menggunakan media Google Meet sebagai media
persentasi setiap minggunnya, sedangkan bagi yang tidak persentasi kami selalu
diminta juga membuat Power Point dengan materi yang sama dengan yang persentasi
namun dengan pemahaman masing-masing dari setiap mahasiswa. Tugas membuat Power
Point tersebut diberi waktu selama
hampir satu minggu, dan dikumpulkan di E-learning, setiap minggunya kami di
haruskan kreatif dan inovatif dalam membuat Power Point agar hasil yang di
dapat terlihat bagus dan menarik. Setiap minggunya selalu seperti itu hingga
UTS kami diminta untuk membuat RPP sebagai syarat untuk ujian tengah semester
tersebut, pada awalnya saya agak kewalahan dalam membuat RPP tersebut karena
kurangnya pemahaman, namun lambat laun karena saya juga mencari beberapa
informasi selain dari teman, kakak kelas, dan juga internet akhirnya saya
lumayan paham tentang pembuatan RPP. Jadilah sebuah RPP untuk memenuhi Ujian
Tengah Semester tersebut. Dikumpulkanlah RPP tersebut lalu lanjut kembalilah
kami melakukan persentasi setelah Ujian Tengah Semester tersebut seperti
sebelumnya hingga semua kelompok selesai mempersentasikan materi-materinya
hingga sampailah pada tahap selanjutnya yaitu Ujian Tengah Semester yang dimana
kami diminta untuk membuat sebuah video simulasi belajar mengajar yang harus
sesuai dengan RPP yang pada saat UTS. Ternyata jika harus menyesuaikan dengan
RPP maka saya harus banyak menggunakan alat yang tidak saya miliki, untunganya
dosen pengampu saya memberikan kesempatan untuk merevisi RPP yang telah saya
buat untuk UTS kemarin, direvisilah RPP tersebut sesuai dengan keadaan pada
saat ini. Dapatlah hasil revisian RPP dengan alat dan ateri yang telah di
sesuaikan untuk mempermudah dalam pembuatan video tersebut. Pada awalnya saya
membuat video bersama dengan kedua teman saya yaitu Maryani dan Danica di rumah
kakaknya Danica karena di rumah Kakaknya Danica tersebut terdapat papan tulis
putih untuk menunjang pembuatan video belajar mengajar namun, pembuatan video
pada saat itu kami tunda karena selain kurangnya pengetahuan cara mengajar yang
baik, kami juga belum terlalu memahami materi apa yang akan kami sampaikan.
Pulanglah kami dari rumah kakak Danica tersebut meskipun kami tidak jadi
membuat video pada hari itu, tetapi kami dapat pengalaman apa saja yang harus
kami persiapkan untuk pembuatan video pembelajaran tersebut dilain waktu.
Selanjutnya
untuk mempersiapkan pembuatan video tersebut saya mempelajari beberapa materi,
bukan hanya itu saya juga mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan dan tidak lupa
saya juga mengajak beberapa teman saya untuk membantu saya dalam pembuatan
video tersebut, mereka berperan sebagai murid saya. Pada pembuatan video kedua
kalinya ini saya melakukan pengambilan videonya di sebuah sekolah. Untuk
pengambilan video yang kedua kalinya ini saya bersama Maryani dan sepupunya
Teguh Renaldi dan juga kebetulan sama-sama merupakan Mahasiswa dari IAIN prodi
Pendidikan Agama Islam, dia juga satu angkatan bersama saya namun kami berbeda
kelas, dia berada di kelas PAI D dan saya berada di kelas PAI E. Bukan hanya
Teguh saja, Maryani juga membawa adiknya yang pada saat itu sedang menduduki
bangku sekolah dasar, saya juga membawa sepupu saya yang sedang menduduki
bangku Sekolah Menengah Pertama, dan pada hari itu pengambilan video di mulai
dari Maryani dengan durasi waktu yang di dapat yaitu kurang lebih 20 menit,
sesuai dengan waktu maksimal syarat dari guru pengampu, pengambilan video
tersebut berjalan dengan lancar, tibalah untuk giliran saya untuk melakukan
pengambilan video, dengan di awali dengan salam memberi motivasi menyampaikan
materi yang akan di bahas lalu saya masuk ke kegiatan inti yaitu langsung
menjelaskan materi yang akan saya sampaikan. Setelah menjelaskan materi dan
yang lainnya, saya juga membuka sesi tanya jawab untuk peserta didik mengenai
apa saja materi yang belum mereka pahami, sayapun menjelaskanlah apa yang di
tanyakan oleh peserta didik tersebut kepada saya, setelah selesai saya juga
meminta salah satu peserta didik untuk membacakan salah satu ayat Al-quran hal tersebut
saya lakukan untuk menambah durasi waktu. Setelah semuanya selesai sesuai yang
saya rencanakan maka sayapun mengakhiri pengambilan video tersebut. Legalah
hati saya karena tugas yang telah diberikan telah selesai saya kerjakan.
Pulanglah saya kerumah saya untuk melanjutkan mengerjakan tugas tersebut agar
bagus, yaitu saya mengedit video tersebut menambah beberapa tulisan,
menjernihkan gambar, dan yang lainnya, setelah itu tahap akhir yaitu mengupload
video tersebut ke youtube agar pada saat pengumpulan tugas nanti tidak susah
lagi, lumayan lama saya mengupload video tersebut dikarenkan ukuran dari video
tersebut yang lumayan besar. Saya tunggulah proses dari upload dari video
tersebut hingga selesai, setelah selesai saya koreksi video tersebut ternyata
durasi dari video tersebut masih kurang dari maksimal yang telah di tentukan
oleh dosen pengampu tersebut. Pada saat itu saya harus berpikir apa yang harus
saya lakukan, apakah saya harus membuat ulang video tersebut atau saya tetap
mengumpulkan video dengan durasi video yang masih kurang. Setelah lama saya
berpikir akhirnya saya menemukan suatu keputusan yang walaupun berat namun
harus saya lakukan kembalai, dan saya memutuskan untuk membuat ulang video
tersebut karena saya tidak ingin mengumpulkan video yang durasinya kurang,
kekurangan durasi tersebut bukan hanya 1-2 menit namun kurang lebih 5 menit,
makannya saya harus berpikir keras tentang mengambil keputusan tersebut.
Setelah
begejolak dengan keputusan-keputusan akhirnya saya membuat kembali video tersebut,
pengambilan video kedua ini saya lakukan di sekolah tempat saya melakukan
observasi kemarin dengan di temani oleh Maryani dan saya juga membawa sepupu
saya untuk berperan sebagai murid saya, pengambilan video ketiga kali ini agak
terkendala dikarenakan ruang memori HP saya yang agak kecil, jadi saya
berulang-ulang melakukan pengambilan video dikarenakan memori penuh, saya harus
menghapus file-file, foto-foto, dan aplikasi yang menurut saya masih aman jika
di hapus, semua itu saya lakukan untuk menyisakan memori untuk pengambilan
video tersebut. Pada saat pengambilan video ketiga kali ini pada saat
penyampaian materinya saya sudah tidak terlalu canggung hal tersebut
dikarenakan saya luamayan memahami bukan hanya itu saya juga sudah lumayan
berani tidak seperti pada saat pengambilan video yang kedua ataupun yang
pertama. Yang meskipun agak lancar namun ada rasa takut, tidak percaya diri dan
yang lainnya. Pada hari itu pengambilan video selesai dan sayapun pulang untuk
melanjutkan pengeditan setelah selesai langsung saya upload ke youtube dan
durasi waktunya sesuai dengan yang saya harapkan yaitu tidak terlalu berlebihan
dan juga tidak kurang. Setelah sampai pada waktu yang telah di tetapkan dosen
pengampu meminta kami untuk melalukan persentasi video dan juga mengumpukan
Power Point (PPT) yang sesuai dengan materi yang kita sampaikan di video dan
RPP yang telah dibuat. Persentasi kembali dilakukan di Google Meet, dengan
menampilkan video dan teman-teman yang lain melihat hasil dari video yang telah
kita buat, begitu seterusnya hingga semua siswa menampilkan videonya.
Kedua
mata kuliah yang saya ceritakan di atas merupakan perkuliahan yang menurut saya
banyak sekali pengajarannya, hal tersebut bukan bearti yang lain tidak
memberikan pengajaran yang berarti, tetapi pengalaman yang benar-benar begitu
melekat yaitu kedua mata kuliah tersebut, yang dimana saya mendapatkan begitu
banyak pengalaman yang di mulai dari cara menghadapi peserta didik,
menyampaikan materi, mengawas ketika ujian, cara menjawab pertanyaan demi
pertanyaan dari peserta didik ketika berdiskusi hingga cara menghidupkan
ruangan ketika melakukan kegiatan belajar mengajar. Meskipun perkuliahan pada
semester 4 ini dilakukan secara online yang membuat saya agak kurang paham
karena tentu saja ada perbedaan ketika kita melakukan pembelajaran secara
online dan tatap muka, ketika pada tatap muka dosen akan menyampaikan secara
langsung dan ketika kita kurang paham kita bisa menanyakannya langsung,
sedangkan ketika pembelajaran yang di lakukan secara online ini ketika dosen
memberikan tugas lewat media WA terkadang kami harus membaca pesan yang dikirim
dosen berulang-ulang kali untuk memahami perintah yang terdapat dari pesan yang
di kirim dosen tersebut, karena jika kita asal membacanya takut akan berbeda
dengan apa yang di inginkan dosen, nah ketika kurang paham jika ingin bertanya
pasti ada rasa enggan karena takut dan yang lainnya. Itu hanya beberapa kendala
dari pembelajaran online, masih ada beberapa kendala yang biasa yang saya alami
contohnya kendala sinyal yang dimana di daerah saya ketika listrik mati, sinyal
juga langsung hilang total, hal tersebut sangatlah mengganggu ketika terjadinya
kegiatan proses belajar daring. Selain itu referensi buku juga menjadi kendala
karena jika pada saat kuliah tatap muka kita dapat mengakses perpustakaan untuk
mecari referensi dalam pembuatan makalah jika perkuliahan online untuk mencari
perpustakaan yang menyediakan buku yang sesuai dengan apa yang di bahas itu
agak susah, alhasil pencarian referensi hanya dapat dilakukan dengan mencari
sumber dari internet saja itupun terkadang tidak semuanya di dapati.
Tetapi
tidak semuanya online ini memiliki sisi negatifnya, sisi positifnya ada juga,
yaitu mahasiswa juga agak menghemat biaya. Biaya yang di hemat yaitu pengeluaran
bulanan, pengeluaran print out dan ngopi sana-sini. Hal tersebut turun secara
drantis selama kuliah online ini, karena tentu saja biaya makan dan yang lain
kita sudah bersatu dengan orang tua di rumah, biaya kertas, makalah dan yang
lainnya otomatis tidak ada karena semua tugas dikumpulkan dalam bentuk file
sudah tidak ada tugas dalam bentuk kertas kecuali buku tulis dan pulpen itupun
tidak terlalu mahal. Selain menghemat pengeluaran ada juga beberapa mahasiswa
dapat melakukan kegiatan perkuliahan sambil bekerja, yang dimana selain
menambah penghasilan juga dapat membantu orang tua untuk membayar uang kuliah.
Semua
memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing, namun saya berharap semoga
saja pandemi ini cepat berakhir agar dapat dilakukannya proses belajar seperti
biasanya. Karena berjalannya dengan waktu semakin lama kami semakin menginjak
semester atas dan membutuhkan pembimbingan yang layak seperti sediakalanya
sebelum pandemi covid-19 menyerang dunia.
Saya
mengucapkan terima kasih kepada para dosen-dosen yang telah mengampu selama
satu semester kemarin. Saya mohon maaf jika ada kekeliruan dalam penulisan nama
dan gelar. Akhir kata saya akhiri Assalamu’alaikum Warahmatullah Hiwabarakatuh.