Senin, 14 Maret 2022

Pengalaman Kuliah Semeter 5


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Mayang Marlinda dari prodi Pendidikan Agama Islam dan pada semester 5 kemarin saya memilih kelas E. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman tentang perkuliahan selama satu semester yang kami lakukan secara online dan offline. Kebetulan perkuliahan semester 5 kemarin masih dilaksanakan secara online dan ada juga beberapa yang offline, pada semester 5 kemarin ada  mata kuliah yang terdiri dari Pengembangan Materi PAI Menengah, Peer Teaching/PPL 1, Psikologi Agama, PPMDI, Statistik 2, Desain Pembelajaran PAI, Penelitian Tindakan Kelas, Etika Profesi Guru, Metodologi Penelitian Kualitatif.

Yang dimana setiap mata kuliah yang saya dapat di semester lalu memiliki pengalaman tersendiri, contohnya pada mata kuliah Peer Teaching/PPL 1 yang dimana pada mata kuliah dilakukan secara offline. Pada pertemuan pertama kami diberikan tugas oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut untuk membuat RPP dari silabus yang telah kami dapatkan dari sekolah seperti MI, MTS, MA dan setelah membuat RPP kami diminta untuk praktek mengajar dikelas secara bergiliran. Kebetulan pada saat itu saya mendapatkan kelompok 6 yang terdiri dari beberapa mahasiswa dan mahasiswi dari beberapa daerah untung saja mata kuliah ini dilakukan secara offline jadi kami bisa bersama-sama mencari silabus. Setelah mendapatkan silabus kami lalu membuat RPP dan karya ilmiah sesuai tema yang kami dapatkan. 2 minggu berlalu setelah kami membuat RPP giliran kelompok kami yang praktek mengajar dikelas. Adapun anggota dari kelompok 4 mata kuliah Magang 1 yaitu terdiri dari:

Mayang Marlinda dengan NIM 11901350 dengan materi yang dibahas yaitu Akidah Akhlak. Maryani dengan NIM 11901093 dengan materi yang dibahas yaitu SKI. Muhammad Izma Wahyuda dengan NIM 11901061 dengan materi yang dibahas yaitu Qur’an Hadist. Uray Darmawan dengan NIM 11901931 dengan materi yang dibahas yaitu Fiqh.

Nah, pada kegiatan Peer Teaching/PPL 1 merupakan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau tenaga kependidikan. Mata kuliah pengajaran mikro adalah mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa yang hendak melaksanakan KKN-PPL dengan nilai minimal B. Pengajaran mikro merupakan simulasi dari suatu kelas sehingga dapat memberikan gambaran tentang suasana/kondisi kelas yang nyata pada mahasiswa namun skalanya diperkecil dalam praktiknya yaitu mengajar sesama teman satu kelompok. Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa dibimbing tentang bagaimana mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar. Sebagai mahasiswa yang akan melaksanakan PPL hendaknya mahasiswa praktikan menguasai pelaksanaan pada mata kuliah ini yang berupa keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan persiapan menjadi seorang calon pendidik, baik mengenai membuka kelas, cara berkomunikasi dalam kelas, menguasai kelas dan cara menutup kelas. Dalam pembelajaran mikro mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang mahasiswa dengan seorang dosen pembimbing. Mahasiswa diberi waktu selama 10 menit sampai 15 menit dalam sekali tampil baik mata pelajaran teori maupun mata pelajaran praktik, kemudian setelah itu diadakan evaluasi dari dosen pembimbing dan mahasiswa yang lain. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui kekurangan-kekurangan dalam mengajar agar dapat meningkatkan kualitas praktik mengajar yang baik pada kesempatan berikutnya. Dari pembekalan ini mahasiswa

mendapatkan gambaran tentang apa yang akan dilakukan di sekolah sehingga pengalaman yang didapat di sekolahan sangat bermanfaat bagi mahasiswa di kemudian hari. Kegiatan PPL tersebut saya yang berada di daerah Pontianak kebetulan memiliki teman sekelompok yang sama di satu daerah yaitu Maryani, Muhammad Izma Wahyuda, dan Uray Darmawan. Kami ber-4 memutuskan mengambil sekolah yang berada di tengah-tengah agar kami ber-4 mudah untuk datang ketempat tersebut. Jatuhlah pilihan kami di MA Mujahidin, yang keberadaannya tidak jauh dari kampus sehingga memudahkan kami ber-4. Kegiatan Peer Teaching/PPL 1 tersebut kami laksanakan kurang lebih 2 minggu lamanya, dengan hari pertama kami meminta izin untuk meminta silabus  di sekolah tersebut. Kedatangan kami pada saat itu disambut dengan sangat baik. Pada saat itu kedatangan kami bertujuan untuk meminta izin terlebih dahulu dengan kepala sekolahnya. Persiapan pembelajaran lain yang perlu dipersiapkan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai adalah rencana pembelajaran yang berisi materi, metode, media dan teknik pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar. Pembuatan rencana pembelajaran dapat membantu guru untuk dapat melakukan proses pembelajaran dengan efektif dan efisien. Dalam Praktik mengajar terbimbing, praktikan didampingi oleh guru pembimbing hanya pada awal pertemuan dengan siswa. Praktikan memberikan materi di depan kelas, sedangkan guru pembimbing membantu apabila ada siswa yang mengalami kesulitan. Dengan begitu guru dapat mengetahui kekurangan-kekurangan tentang cara mengajar langsung dari siswa yang diampu, sehingga praktikan dapat masukan–masukan untuk dapat lebih baik lagi. Di sini guru pembimbing sekaligus memberikan pengarahan-pengarahan tentang hal-hal mengajar atau cara-cara untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi. Karena mahasiswa praktikan bisa dikatakan pemula maka keberadaan guru pembimbing sangatlah penting untuk memperjelas langkah mahasiswa praktikan dalam melakukan praktik mengajar sehingga juga akan terus meningkatkan kemampuannya dalam mensiasati pembelajaran. Menguasai kondisi kelas dengan melakukan pendekatan sangat perlu untuk mengkondisikan suasana kelas. Praktikan sendiri dalam melaksanakan praktik mengajar terkadang memunculkan hal yang dianggap lucu untuk menanggapi perilaku siswa di kelas sekedar untuk menarik perhatian siswa. Mahasiswa praktikan dituntut tidak hanya mampu mengajar tetapi juga mendidik sekaligus belajar pula pada lingkungan sekolah dan interaksinya dengan siswa yang artinya bahwa pendidik bukanlah satu-satunya sumber belajar tetapi hanya sebagai fasilitator pembelajaran bagi siswa Beliau menerima kami untuk melakukan observasi disana namun dengan adanya suatu hubungan timbal balik yaitu ketika kami meminta informasi dan yang lainnya akan diberikan dengan mudah dan cepat, tetapi kami juga diminta untuk membantu jika ada kegiatan belajar mengajar disana. Kamipun menerima syarat yang diberikan oleh kepala sekolah tersebut, karena jika kami pikirkan hal tersebut juga baik untuk kami selain menambah pengalaman kami juga bisa tahu bagaimana cara mengajar di saat pandemi. Hanya saja karena pada saat itu kami masih dalam masa perkuliahan jadi kami harus pandai-pandai mengatur waktu untuk ke sekolah dan waktu untuk kuliah, karena di sekolah tersebut sinyal agak susah makanya kami pergi ke sekolah tersebut ketika tidak ada mata kuliah pagi. Kami ke sekolah tersebut dalam satu minggu yaitu 3 kali, yakni pada hari senin, rabu, dan kamis begitulah setiap minggunya meskipun tidak ada kegiatan belajar mengajar kami tetap pergi ke sekolah tersebut, setidaknya untuk becengkrama dengan guru-guru yang ada di sana. Ada beberapa kali kami diminta untuk mengawasi anak kelas 6 ujian, nah mereka melaksanakan ujian di sekolah namun, pada saat mereka ujian mereka menggunakan baju bebas rapi, hal tersebut merupakan syarat jika ingin melaksanakan ujian secara tatap muka. Bukan hanya menggunakan baju bebas rapi saja mereka harus menggunakan masker serta menjaga jarak, terkadang di sela-sela siswa dan siswi melaksanakan ujian mereka, ada beberapa pengawas dari kabupaten untuk melihat kegiatan ujian dari siswa dan siswi.

Selain melaksanakan observasi pada mata kuliah PPL 1 ini kami juga di perintahkan untuk setiap minggunya menulis sebanyak 1.500 kata dengan materi yang telah disiapkan oleh dosen pengampu, hasil dari tulisan kami tersebut di upload ke blog masing-masing lalu setiap minggu sore kami diminta untuk mengumpulkan daftar link dari tulisan yang telah selesai sebagai absen setiap minggunya. Saya selalu mengerjakan tugas sebelum hari pengumpulannya, agar tidak kelabakan pas hari pengumpulannya. Disela-sela aktivitas kuliah, magang di sekolah saya selalu menyempatkan diri untuk menyiapkan semua tugas yang diberikan oleh dosen.

Lanjut lagi ke kegiatan magang di sekolah, kami agak susah mendapatkan informasi tentang aspek penelitian yang diberikan yaitu tentang aspek aktivitas dari peserta didik, hal tersebut agak terkendala karena proses belajar mengajar yang dilakukan yaitu hanya dengan luring, yang mana peserta didik hanya datang ke sekolah hanya untuk mengambil tugas lalu langsung pulang ke rumah masing-masing tidak ada kegiatan belajar mengajar seperti biasanya dikarenakan kondisi pandemi yang melanda. Kami datang selain becengkrama dengan guru disana, kami juga melihat dari kelas ke kelas untuk melihat apa saja yang dilakukan oleh guru kepada peserta didiknya, bagaimana cara guru menyampaikan pembelajaran selama masa pandemi tersebut. Selama hampir kurang lebih satu bulan kegiatan magang tersebut kami selesaikan, dengan mengucapkan terima kasih dan berpamitan kepada guru-guru dan kepala sekolah. Namun, tidak selesai di situ saja kami harus menyatukan laporan yang ada bukan hanya dari satu sekolah saja namun ada 5 sekolah yang hasilnya harus kami satu padukan menjadi laporan yang kami usahakan menyusunna dengan baik dan benar. Dari kata pengantar, daftar isi, hingga dari Bab 1 sampai dengan Bab terakhir harus kami susun sesuai dengan aturan yang diinginkan oleh dosen pengampu yang dimana setiap sekolah yang menjadi objek observasi dari kelompok kami, kami mencantumkan beberapa foto sebagai dokumentasi dari kegiatan kami di sekolah bukan hanya sekedar foto saja dari kelompok kami juga ada mencantumkan RPP, jadilah sebuah laporan yang berisikan 35 halaman dari kelompok 4 sebagai hasil dari observasi selama kurang lebih satu bulan tersebut. Dan proses terakhir yaitu setiap kelompok mempersentasikan hasil dari laporan tersebut dengan menggunakan media WA grup, dengan setiap orang menyampaikan hasil dari kegiatan observasinya menggunakan Voice Note, dan untuk teman-teman yang ada di grup tersebut diperbolehkan utuk bertanya bagi yang ingin bertanya jika ada yang kurang jelas.

Beralih mata kuliah pada mata kuliah Pengembangan Materi PAI Menengah  yang pada saat itu kami setiap minggunya diminta untuk membuat Power Point dari Power Point tersebut telah dibagi setiap kelompok untuk membahas materi-materi dari pelajaran peserta didik di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ada yang mendapat Bab di semester ganjil, ada juga yang mendapat Bab di semester genap. Setiap minggunnya kelompok yang maju akan melakukan persentasi dengan menggunakan media Google Meet sebagai media persentasi setiap minggunnya, sedangkan bagi yang tidak persentasi kami selalu diminta juga membuat Power Point dengan materi yang sama dengan yang persentasi namun dengan pemahaman masing-masing dari setiap mahasiswa. Tugas membuat Power Point tersebut  diberi waktu selama hampir satu minggu, dan dikumpulkan di E-learning, setiap minggunya kami di haruskan kreatif dan inovatif dalam membuat Power Point agar hasil yang di dapat terlihat bagus dan menarik. Setiap minggunya selalu seperti itu hingga UTS kami diminta untuk membuat RPP sebagai syarat untuk ujian tengah semester tersebut, pada awalnya saya agak kewalahan dalam membuat RPP tersebut karena kurangnya pemahaman, namun lambat laun karena saya juga mencari beberapa informasi selain dari teman, kakak kelas, dan juga internet akhirnya saya lumayan paham tentang pembuatan RPP. Jadilah sebuah RPP untuk memenuhi Ujian Tengah Semester tersebut. Dikumpulkanlah RPP tersebut lalu lanjut kembalilah kami melakukan persentasi setelah Ujian Tengah Semester tersebut seperti sebelumnya hingga semua kelompok selesai mempersentasikan materi-materinya hingga sampailah pada tahap selanjutnya yaitu Ujian Tengah Semester yang dimana kami diminta untuk membuat sebuah video simulasi belajar mengajar yang harus sesuai dengan RPP yang pada saat UTS. Ternyata jika harus menyesuaikan dengan RPP maka saya harus banyak menggunakan alat yang tidak saya miliki, untunganya dosen pengampu saya memberikan kesempatan untuk merevisi RPP yang telah saya buat untuk UTS kemarin, direvisilah RPP tersebut sesuai dengan keadaan pada saat ini. Dapatlah hasil revisian RPP dengan alat dan ateri yang telah di sesuaikan untuk mempermudah dalam pembuatan video tersebut. Pada awalnya saya membuat video bersama dengan kedua teman saya yaitu Maryani dan Danica di rumah kakaknya Danica karena di rumah Kakaknya Danica tersebut terdapat papan tulis putih untuk menunjang pembuatan video belajar mengajar namun, pembuatan video pada saat itu kami tunda karena selain kurangnya pengetahuan cara mengajar yang baik, kami juga belum terlalu memahami materi apa yang akan kami sampaikan. Pulanglah kami dari rumah kakak Danica tersebut meskipun kami tidak jadi membuat video pada hari itu, tetapi kami dapat pengalaman apa saja yang harus kami persiapkan untuk pembuatan video pembelajaran tersebut dilain waktu.

Selanjutnya untuk mempersiapkan pembuatan video tersebut saya mempelajari beberapa materi, bukan hanya itu saya juga mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan dan tidak lupa saya juga mengajak beberapa teman saya untuk membantu saya dalam pembuatan video tersebut, mereka berperan sebagai murid saya. Pada pembuatan video kedua kalinya ini saya melakukan pengambilan videonya di sebuah sekolah. Untuk pengambilan video yang kedua kalinya ini saya bersama Maryani dan sepupunya Teguh Renaldi dan juga kebetulan sama-sama merupakan Mahasiswa dari IAIN prodi Pendidikan Agama Islam, dia juga satu angkatan bersama saya namun kami berbeda kelas, dia berada di kelas PAI D dan saya berada di kelas PAI E. Bukan hanya Teguh saja, Maryani juga membawa adiknya yang pada saat itu sedang menduduki bangku sekolah dasar, saya juga membawa sepupu saya yang sedang menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama, dan pada hari itu pengambilan video di mulai dari Maryani dengan durasi waktu yang di dapat yaitu kurang lebih 20 menit, sesuai dengan waktu maksimal syarat dari guru pengampu, pengambilan video tersebut berjalan dengan lancar, tibalah untuk giliran saya untuk melakukan pengambilan video, dengan di awali dengan salam memberi motivasi menyampaikan materi yang akan di bahas lalu saya masuk ke kegiatan inti yaitu langsung menjelaskan materi yang akan saya sampaikan. Setelah menjelaskan materi dan yang lainnya, saya juga membuka sesi tanya jawab untuk peserta didik mengenai apa saja materi yang belum mereka pahami, sayapun menjelaskanlah apa yang di tanyakan oleh peserta didik tersebut kepada saya, setelah selesai saya juga meminta salah satu peserta didik untuk membacakan salah satu ayat Al-quran hal tersebut saya lakukan untuk menambah durasi waktu. Setelah semuanya selesai sesuai yang saya rencanakan maka sayapun mengakhiri pengambilan video tersebut. Legalah hati saya karena tugas yang telah diberikan telah selesai saya kerjakan. Pulanglah saya kerumah saya untuk melanjutkan mengerjakan tugas tersebut agar bagus, yaitu saya mengedit video tersebut menambah beberapa tulisan, menjernihkan gambar, dan yang lainnya, setelah itu tahap akhir yaitu mengupload video tersebut ke youtube agar pada saat pengumpulan tugas nanti tidak susah lagi, lumayan lama saya mengupload video tersebut dikarenkan ukuran dari video tersebut yang lumayan besar. Saya tunggulah proses dari upload dari video tersebut hingga selesai, setelah selesai saya koreksi video tersebut ternyata durasi dari video tersebut masih kurang dari maksimal yang telah di tentukan oleh dosen pengampu tersebut. Pada saat itu saya harus berpikir apa yang harus saya lakukan, apakah saya harus membuat ulang video tersebut atau saya tetap mengumpulkan video dengan durasi video yang masih kurang. Setelah lama saya berpikir akhirnya saya menemukan suatu keputusan yang walaupun berat namun harus saya lakukan kembalai, dan saya memutuskan untuk membuat ulang video tersebut karena saya tidak ingin mengumpulkan video yang durasinya kurang, kekurangan durasi tersebut bukan hanya 1-2 menit namun kurang lebih 5 menit, makannya saya harus berpikir keras tentang mengambil keputusan tersebut.

Setelah begejolak dengan keputusan-keputusan akhirnya saya membuat kembali video tersebut, pengambilan video kedua ini saya lakukan di sekolah tempat saya melakukan observasi kemarin dengan di temani oleh Maryani dan saya juga membawa sepupu saya untuk berperan sebagai murid saya, pengambilan video ketiga kali ini agak terkendala dikarenakan ruang memori HP saya yang agak kecil, jadi saya berulang-ulang melakukan pengambilan video dikarenakan memori penuh, saya harus menghapus file-file, foto-foto, dan aplikasi yang menurut saya masih aman jika di hapus, semua itu saya lakukan untuk menyisakan memori untuk pengambilan video tersebut. Pada saat pengambilan video ketiga kali ini pada saat penyampaian materinya saya sudah tidak terlalu canggung hal tersebut dikarenakan saya luamayan memahami bukan hanya itu saya juga sudah lumayan berani tidak seperti pada saat pengambilan video yang kedua ataupun yang pertama. Yang meskipun agak lancar namun ada rasa takut, tidak percaya diri dan yang lainnya. Pada hari itu pengambilan video selesai dan sayapun pulang untuk melanjutkan pengeditan setelah selesai langsung saya upload ke youtube dan durasi waktunya sesuai dengan yang saya harapkan yaitu tidak terlalu berlebihan dan juga tidak kurang. Setelah sampai pada waktu yang telah di tetapkan dosen pengampu meminta kami untuk melalukan persentasi video dan juga mengumpukan Power Point (PPT) yang sesuai dengan materi yang kita sampaikan di video dan RPP yang telah dibuat. Persentasi kembali dilakukan di Google Meet, dengan menampilkan video dan teman-teman yang lain melihat hasil dari video yang telah kita buat, begitu seterusnya hingga semua siswa menampilkan videonya.

Kedua mata kuliah yang saya ceritakan di atas merupakan perkuliahan yang menurut saya banyak sekali pengajarannya, hal tersebut bukan bearti yang lain tidak memberikan pengajaran yang berarti, tetapi pengalaman yang benar-benar begitu melekat yaitu kedua mata kuliah tersebut, yang dimana saya mendapatkan begitu banyak pengalaman yang di mulai dari cara menghadapi peserta didik, menyampaikan materi, mengawas ketika ujian, cara menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari peserta didik ketika berdiskusi hingga cara menghidupkan ruangan ketika melakukan kegiatan belajar mengajar. Meskipun perkuliahan pada semester 4 ini dilakukan secara online yang membuat saya agak kurang paham karena tentu saja ada perbedaan ketika kita melakukan pembelajaran secara online dan tatap muka, ketika pada tatap muka dosen akan menyampaikan secara langsung dan ketika kita kurang paham kita bisa menanyakannya langsung, sedangkan ketika pembelajaran yang di lakukan secara online ini ketika dosen memberikan tugas lewat media WA terkadang kami harus membaca pesan yang dikirim dosen berulang-ulang kali untuk memahami perintah yang terdapat dari pesan yang di kirim dosen tersebut, karena jika kita asal membacanya takut akan berbeda dengan apa yang di inginkan dosen, nah ketika kurang paham jika ingin bertanya pasti ada rasa enggan karena takut dan yang lainnya. Itu hanya beberapa kendala dari pembelajaran online, masih ada beberapa kendala yang biasa yang saya alami contohnya kendala sinyal yang dimana di daerah saya ketika listrik mati, sinyal juga langsung hilang total, hal tersebut sangatlah mengganggu ketika terjadinya kegiatan proses belajar daring. Selain itu referensi buku juga menjadi kendala karena jika pada saat kuliah tatap muka kita dapat mengakses perpustakaan untuk mecari referensi dalam pembuatan makalah jika perkuliahan online untuk mencari perpustakaan yang menyediakan buku yang sesuai dengan apa yang di bahas itu agak susah, alhasil pencarian referensi hanya dapat dilakukan dengan mencari sumber dari internet saja itupun terkadang tidak semuanya di dapati.

Tetapi tidak semuanya online ini memiliki sisi negatifnya, sisi positifnya ada juga, yaitu mahasiswa juga agak menghemat biaya. Biaya yang di hemat yaitu pengeluaran bulanan, pengeluaran print out dan ngopi sana-sini. Hal tersebut turun secara drantis selama kuliah online ini, karena tentu saja biaya makan dan yang lain kita sudah bersatu dengan orang tua di rumah, biaya kertas, makalah dan yang lainnya otomatis tidak ada karena semua tugas dikumpulkan dalam bentuk file sudah tidak ada tugas dalam bentuk kertas kecuali buku tulis dan pulpen itupun tidak terlalu mahal. Selain menghemat pengeluaran ada juga beberapa mahasiswa dapat melakukan kegiatan perkuliahan sambil bekerja, yang dimana selain menambah penghasilan juga dapat membantu orang tua untuk membayar uang kuliah.

Semua memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing, namun saya berharap semoga saja pandemi ini cepat berakhir agar dapat dilakukannya proses belajar seperti biasanya. Karena berjalannya dengan waktu semakin lama kami semakin menginjak semester atas dan membutuhkan pembimbingan yang layak seperti sediakalanya sebelum pandemi covid-19 menyerang dunia.

Saya mengucapkan terima kasih kepada para dosen-dosen yang telah mengampu selama satu semester kemarin. Saya mohon maaf jika ada kekeliruan dalam penulisan nama dan gelar. Akhir kata saya akhiri Assalamu’alaikum Warahmatullah Hiwabarakatuh.